Rabu, 15 Mei 2013

MEWUJUDKAN SMAN 2 METRO MENJADI SEKOLAH ADIWIYATA

 ADIWIYATA sebuah nama yang diambil dari bahasa sansekerta yaitu ADI dan WIYATA.  ADI mempunyai makna besar,agung,ideal.Sedangkan,WIYATA mempunyai makna tempat untuk belajar. ADIWIYATA mempunyai pengertian tempat yang ideal untuk memperoleh ilmu pengetahuan. ADIWIYATA adalah sebuah program terhadap sekolah yang berwawasan peduli lingkungan.Program ADIWIYATA sendiri dilaksanakan pada tahun 2006.Tujuan program ADIWIYATA menciptakan kondisi sekolah lebih kondusif untuk dijadikan tempat pembelajaran.Dalam hal ini,warga sekolah turut serta peduli terhadap lingkungan sekitar.
Ditunjukknya SMA Negeri 2 Metro dalam partisipasi lomba sekolah adiwiyata 2012 merupakan indikator bahwa sekolah sudah mengimplementasikan program kepedulian dan pelestarian lingkungan. Program yang digulirkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup ini bertujuan  mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program ini mengajak seluruh warga sekolah agar dapat berpartisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup di sekolah dan lingkungannya. Kegiatan utamanya adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi warga SMAN 2 Metro. 
Dengan adanya,program ADIWIYATA ini dapat membangkitkan kesadaran warga sekolah agar lebih peduli lingkungan sekitar.Bukan hanya, warga sekolah, masyarakat luas turut ikut bertanggung jawab untuk penyelamatan bumi ini. Program ADIWIYATA mempunyai kegiatan utama yang diarahkan pada sekolah agar berwawasan dan berbudaya lingkungan bagi sekolah.Dengan adanya,program ini sekolah perlu mengeluarkan kebijakan  untuk mendukung kegiatan-kegiatan dalam program ADIWIYATA.Agar program ini berkelanjutan warga sekolah turut bertanggung jawab untuk mendukung program ini.Sekolah perlu menciptakan sebuah kegiatan yang mendukung program ADIWIYATA dan warga sekolah perlu dilibatkan dalam aktivitas program tersebut.Tidak hanya,warga sekolah tetapi juga masyarakat luas untuk melakukan kegiatan ini. Kegiatan yang mendukung program ADIWIYATA dapat memberikan manfaat baik untuk warga sekolah,masyarakat luas maupun lingkungan.
Pemenuhan Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan seperti komposter, green hause, energi alternatif, kantin sehat  dan lain-lain yang didukung kualitas pengelolaanya akan sangat mendukung tercapainya program Adiwiyata.
Agenda Program Adiwiyata SMAN 2 Metro yang segera dilakukan adalah:
1)      Sosialisasi program kepada warga sekolah
2)      Pembentukan Tim Adiwiyata Sekolah   
3)      Analisis Kebutuhan
4)      Penyusunan Program Kerja
5)      Penguatan dukungan internal dan eksternal
6)      Implementasi program
7)      Monitoring dan evaluasi
8)      Rencana tindak lanjut ((RTL) hasil monitoring
Tentunnya untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya kerjasama semua pihak. Untuk itu diperlukan kesadaran dan dukungan penuh semua warga SMAN 2 Metro untuk bekerja bahu membahu  mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan yang pada akhirnya tercipta  lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah dan nyaman. Dengan demikian suasana belajar akan menjadi lebih baik dan mampu menciptakan out put  yang berprestasi dan mampu berkompetisi ditingkat regional, nasional maupun internasional. (htt)

DAMPAK DARI PENCEMARAN SAMPAH

Sampah merupakan hasil sampingan dari kegiatan manusia sehari-hari. Jumlah sampah yang semakin besar memerlukan pengelolaan yang harus dilakukan  secara bertanggung jawab.Selama tahapan penanganan sampah banyak kegiatan dan fasilitas yang bila tidak dilakukan / disediakan dengan benar akan menimbulkan dampak yang berpotensi mengganggu lingkungan.
berikut ini merupakan dampak yang ditimbulkan akibat masalah sampah, semoga bermanfaat.
1. Perkembangan vektor penyakit
Wadah sampah merupakan tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan vektor penyakit terutama lalat dan tikus. Hal ini disebabkan dalam wadah sampah tersedia sisa makanan dalam jumlah yang besar. Tempat Penampungan Sementara / Container juga merupakan tempat berkembangnya vektor tersebut karena alasan yang sama. Sudah barang tentu akan menurunkan kualitas kesehatan lingkungan sekitarnya.
Vektor penyakit terutama lalat sangat potensial berkembangbiak di lokasi TPA. Hal ini terutama disebabkan oleh frekwensi penutupan sampah yang tidak dilakukan sesuai ketentuan sehingga siklus hidup lalat dari telur menjadi larva telah berlangsung sebelum penutupan dilaksanakan. Gangguan akibat lalat umumnya dapat ditemui sampai radius 1-2 km dari lokasi TPA
2. Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan  tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan.
Pada instalasi pengolahan terjadi berupa pelepasan zat pencemar ke udara dari hasil pembuangan sampah yang tidak sempurna; diantaranya berupa : partikulat, SO x, NO x, hidrokarbon, HCl, dioksin, dan lain-lain. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi menimbulkan gangguan bau.  Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis.
Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan yang cukup besar dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap yang dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.
3. Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran.
Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran lindi juga dapat terjadi akibat efluen pengolahan yang belum memenuhi syarat untuk dibuang ke badan air penerima. Karakteristik pencemar lindi yang sangat besar akan sangat mempengaruhi kondisi badan air penerima terutama air permukaan yang dengan mudah mengalami kekurangan oksigen terlarut sehingga mematikan biota yang ada.
4. Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
5. Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya.  Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya.
Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Sarana pengumpulan dan pengangkutan yang tidak terawat dengan baik merupakan sumber pandangan yang tidak baik bagi daerah yang dilalui.
Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
6. Kemacetan Lalu lintas
Lokasi penempatan sarana / prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.
Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti transfer station atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat mengganggu lalu lintas lain; terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus untuk mengantisipasinya.
Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar dari lokasi pengolahan akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas di sekitarnya terutama berupa kemacetan pada jam-jam kedatangan. Pada TPA besar dengan frekwensi kedatangan truck yang tinggi sering menimbulkan kemacetan pada jam puncak terutama bila TPA terletak berdekatan dengan jalan umum.
7. Gangguan Kebisingan
Kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat / truck timbul dari mesin-mesin, bunyi rem, gerakan bongkar muat hidrolik, dan lain-lain yang dapat mengganggu daerah-daerah sensitif di sekitarnya.
Di instalasi pengolahan kebisingan timbul akibat lalu lintas kendaraan truk sampah disamping akibat bunyi mesin pengolahan (tertutama bila digunakan mesin pencacah sampah atau shredder). Kebisingan di sekitar lokasi TPA timbul akibat lalu lintas kendaraan pengangkut sampah menuju dan meninggalkan TPA; disamping operasi alat berat yang ada.
8. Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang / oposisi dari masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.


SUMBER:http://awaluddin.web.id/archives/271

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH

TPA dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di mana pembuang sampah membawa sampah di tempat produksi) begitupun tempat yang digunakan oleh produsen. Dahulu, TPA merupakan cara paling umum untuk limbah buangan terorganisir dan tetap begitu di sejumlah tempat di dunia.
Sejumlah dampak negatif dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. Dampak tersebut bisa beragam: musibah fatal (mis., burung,bangkai yang terkubur di bawah timbunan sampah); kerusakan infrastruktur (mis., kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat); pencemaran lingkungan setempat (seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA); pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik (metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat); melindungi pembawa penyakit seperti tikus dan lalat, khususnya dari TPA yang dioperasikan secara salah, yang umum di Dunia Ketiga; jejas pada margasatwa; dan gangguan sederhana (mis., debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara)
SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Tempat_pembuangan_akhir



MANFAAT SAMPAH

Sampah merupakan masalah yang paling sering ditemui terutama pada daerah-daerah yang sedang berkembang dan dikota-kota besar, jika tidak diperlakukan dengan  benar, sampah ini dapat menimbulkan masalah yang serius bagi manusia, oleh karenanya sampah harus diperlakukan dengan benar dan ditangani secara serius dengan memanfaatkan sisa-sisa dari kegiatan manusia tersebut.
Sebenarnya sampah yang dianggap tak berguna itu memiliki manfaat yang cukup besar untuk manusia. Berikut beberapa manfaat sampah untuk manusia versi bermanfaat.
  1. Sebagai pupuk organik untuk tanaman. Limbah dari sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi kompos. Kompos dapat memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatkan kandungan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air dalam tanah.
  2. Sumber humus. Sampah orgnaik yang tenah membusuk seperti  dapat menjadi humus yang dibutuhkan untuk tanah untuk menjaga kesuburan tanah. serta menjadi sumber makanan yang baik bagi tumbuh-tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, mencegah pengerukan tanah, menaikkan aerasi tanah, menaikkan foto kimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik racun.
  3. Sampah dapat didaur ulang. Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti menjadi produk furnitur yang cantik. atau didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk plastik atau kertas.
  4. Dijadikan bahan bakar alternatif. Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas yang bernama gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.
  5. Menjadi sumber listrik. Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber listrik alternatif dengan cara merubah sampah agar menghasilkan gas metana, dimana gas ini dapat dijadikan bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik.

Sumber http://semuaitubermanfaat.blogspot.com/2012/02/manfaat-sampah.html#ixzz2TN9QPq2F

PENGERTIAN SAMPAH

Sampah adalah sebuah material sisa yang sudah tidak terpakai atau bahan-bahan bekas yang sengaja di buang oleh manusia. Sampah dapat di bedakan beberapa fase yaitu gas,padat,dan cair
beberapa contoh sampah dari fasenya:
SAMPAH GAS
Ini adalah contoh dari sampah yang bersifat gas biasanya bisa kita jumpai di pabrik-pabrik industri
          
SAMPAH PADAT
Dan ini contoh sampah padat pasti kita sering menjumpai di sekitaran kita
SAMPAH CAIR
Ini adalah sampah yang bersifat cair dan sering kita jumpai juga di pabrik industri

CARA MENGATASI SAMPAH

Secara garis besar sampah terbagi menjadi dua kelompok yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah anorganik terbagi menjadi tiga,yaitu: sampah plastik,kertas,dan logam.Plastik,kertas dan,logam dapat di daur ulang menjadi bahan baku industri.
Sampah organik terdiri atas sampah dapur yaitu sisa makanan,bagian sayuran yg tidak digunakan,kulit buah dan sebagainya.
Sampah organik dapat membusuk apabila dibiarkan terlalu lama dalam tempat terbuka.
Maka dari itu sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik seperti baju bekas,karet,pempers,dan lainnya yg tak dapat di daur ulang dapat di bakar dengan menggunakan incenerator. Incenerator yaitu mesin pembakar sampah. Arangnya dapat di gunakan sebagai campuran kompos. Arang dapat menyerap B3 (bahan beracun berbahaya).
Sampah organik mudah hancur atau terurai,sedangkan sampah anorganik sulit hancur atau bisa juga tidak dapat di hancurkan. 
Sampah anorganik memerlukan waktu yang lama untuk terurai.Sampah kertas dapat terurai selama 2-5 bulan.Sampah organik dapat terurai selama 1-6 bulan.Sampah plastik dapat terurai selama 50-80 tahun.Sampah kaleng dapat terurai selama 80-100 tahun.
Bahkan styrofoam tidak dapat dihancurkan.Coba bayangkan jika kita tidak menghemat sampah terutama sampah anorganik kita dapat membuat bumi ini seperti gunungan sampah.
Agar sampah tidak menggunung di mana2 sebaiknya kita melakukan program 4 R. 4 R adalah reduce (mengurangi),Reuse(Menggunakan kembali),Recycle (mendaur ulang)& Replace (mengganti)
Reduce artinya kita dapat mengurangi penggunaan bahan bahan yg tidak ramah lingkungan.Cara yang dapat di lakukan adalah
-membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi tas plastik yg sulit di uraikan
-membeli kemasan isi ulang untuk deterjen,shampo,sabun,atau kecap daripada selalu memberi kemasan yg baru setiap kali habis
-membeli barang kebutuhan dengan kemasan besar
-mengurangi pembelian barang yang tidak terlalu kita butuhkan
Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan.Cara nya adalah
-menggunakan buku tulis yang kertasnya masih kosong untuk catatan atau coret coret
-Menggunakan kedua sisi kertas
-botol air mineral daapat digunakan untuk pot bunga
Dll
Recycle adalah mendaur ulang mengolah sampah menjadi barang baru yang dapat kita gunakan.Misalnya kita membuat kompos,membuat wadah tissue,membuat pot bunga dan masih banyak Lagi. Biasanya jika kita me recycle barang2 bekas kita dapat membuahkan suatu keuntungan. Keuntungannya adalah kita dapat menjualnya dan kita dapat mengurangi sampah yang ada disekitar kita.
Replace adalah mengganti barang-barang yang sulit diuraikan atau mengganti barang2 sampah.Biasanya kita hanya mengenal program 3 R.Tetapi bagi saya apabila program 3 R ditambah menjadi 4 R mungkin hasilnya akan lebih baik.Contoh dari Replace adalah:
-mengganti styrofoam dengan kertas minyak
-mengganti tissue dengan sapu tangan
-mengganti botol plastik yang dapat diremukan dengan botol plastik keras
Dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan untuk bumi kedepannya.Selagi kita menjalankannya dengan ikhlas mungkin kita dapat membuat bumi jauh lebih baik dari sekarang.

SUMBER:http://rizkyarya48.blogspot.com/2013/01/cara-mengatasi-sampah.html